Program Studi Magister Manajemen, Universitas Mercu Buana 85/M/KPT/2020ģ issues per year (February, June, and October) RT amenkcoy: Petang kemarin merespon sebagian tembok dari ruangan Stella's Puff Pastry, produsen frozen pastry legendaris di Bandung.Sinta 2 Accredited Journal, No. Bisa dipakai untuk… 1 month agoĠ.7 hicetnunc2000 onhicetnunc #hicetnunc2000 #NFTs #N… 2 months ago RT akuikinemo: Aplikasi pemeriksa ejaan (spelling checker) namanya Sipebi (Aplikasi pemeriksa ejaan bahasa Indonesia). Undang mereka kalau kota kamu tidak ada di jadwal screening mereka.Īll you have to do is follow my account… 2 weeks ago Terakhir untuk teman-teman lain yang belum ada kesempatan melihat Epic Java, intip trailer mereka. Maka, untuk projek selanjutnya, saya bersedia membantu apapun yang tim Embara Film butuhkan dari saya. Saya yakin teman-teman Embara Film bila difasilitasi dengan peralatan yang lebih canggih, waktu yang lebih lama, dan terutama budget yang cukup, serta kolaborator yang beragam, akan menghasilkan karya yang lebih epik lagi. Modal utama membuat Epic Java adalah sensibilitas tiap-tiap personilnya, sehingga persoalan dan kekurangan teknis menjadi tidak penting lagi (untuk tahap ini). Saya bangga menjadi orang Indonesia, dan Epic Java menggerakkan saya untuk melakukan hal lebih lagi bagi tanah air kita Indonesia. Hingga pada menit-menit terakhir, tidak ada kata lain selain bangga. Mata dan telinga kita berpesta disuguhkan audio-visual yang megah, dan batin kita terisi perasaan gaib dan sakral akan keberadaan kita di tanah air ini. Proses kontemplasi merupakan highlight terpenting bagi setiap orang ketika melihat Epic Java. Menonton Epic Java seolah memakai kacamata baru untuk melihat tanah air kita. Kini setelah menonton Epic Java, perasaan saya tidak akan pernah sama lagi ketika nanti saya datang ke Borobudur, atau Garut, atau Pangandaran (dan lokasi lainnya). Dan 5menit kemudian hingga menit-menit berikutnya, saya berhenti berpikir dan memang dibuat menjadi tidak bisa berpikir apa-apa kecuali menikmati visual dan audio yang ada, dan berkontemplasi. Muncul terus pertanyaan-pertanyaan (untungnya dalam hati sih, jadi ga ganggu orang, hahahh) seperti “Ini gimana cara ambil gambarnya nih?! Sinting!”, “ Eh buset, berapa lama ini ngambil gambarnya?”, atau “Yagh, textnya dingin amat?” kira-kira semacam itu lah.
5 menit berikutnya saya terpana sekaligus mempertanyakan hal-hal teknis seperti cara pengambilan gambar, peralatan, kamera, editing, skrip, pembuatan musik, dan hal-hal teknis lainnya.
Epic Java yang berdurasi sekitar 30menit dengan teknik timeleapse dan slowmotion, serta dengan aransemen audio yang jika saja output speaker-nya dibuat lebih jernih, akan membuat suasana semakin transedental.ĥ menit pertama setelah lampu auditorium dimatikan, saya terharu biru melihat pengantar dari teman-teman Embara Film. Malam itu begitu meriah dalam suasana syahdu, tanpa sadar kita dibuat bermeditasi sejenak. Tentu Embara Film tidak bermaksud apa-apa, tanah Jawa yang mereka angkat sebaiknya kita anggap saja sebagai simbolisasi nasional Indonesia yang me-nusantara-kan pemikiran kita, sehingga tanpa kecuali film ini bisa dinikmati di seluruh nusantara (bahkan dunia). Seolah membuka mata kita, dan membuat kita baru mengenal tanah air kita (dalam film ini tanah jawa). Hal ini membuat tidak ada ‘jarak’ antara penonton dan yang terlihat di layar, tapi sekaligus menciptakan ilusi ‘jarak’ dan rasa asing atas tempat-tempat tersebut. Perbedaannya Epic Java menghadirkan pesta visual dari tempat-tempat yang cenderung dekat dan familiar. Tentu tanpa bermaksud membandingkannya – diluar segala macam hal-hal teknis pembuatan filmnya, Epic Java ini dirasakan seperti “Samsara rasa Jawa”. Cukup sebentar bila dibandingkan dengan proses film Samsara yang memakan waktu sekitar 5tahun. Tapi hal itu bukanlah hal yang sulit, karena masih terekam jelas bagaimana haru dan bangganya saya melihat penantian teman-teman Embara Film (Febian, Galih, Arie, Denny) akan segera terealisasi, dan akhirnya kita bisa bersama-sama melihat ‘Epic Java’ Film secara full.Įpic Java, menyuguhkan rangkaian landskap-landskap Pulau Jawa yang proses pembuatannya berlangsung nyaris selama 1 tahun. Testimoni yang tertunda satu minggu ini membuat saya kembali harus mengingat-ingat apa yang terjadi pada Jumat minggu lalu ().